Peran Investasi Turunkan Pengangguran di Luwu yang Masih 7 Ribu Orang

 

Kabardedikan.com, Luwu – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Luwu pada tahun 2023 mencapai 3,70 persen, setara dengan 7.242 orang. Meskipun angka ini masih cukup tinggi, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3,85 persen.

Salah satu faktor yang berkontribusi dalam penurunan angka pengangguran di Luwu adalah kehadiran investasi, khususnya dari PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS). Perusahaan smelter yang beroperasi di Kecamatan Bua ini berhasil menyerap tenaga kerja lokal dan menurunkan angka pengangguran sebanyak 1.199 orang.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Luwu, Hasbullah bin Mush, menyatakan bahwa kehadiran investasi di Kabupaten Luwu seharusnya dapat memberikan dampak positif dalam menyerap tenaga kerja lokal.

“Kami optimis bahwa jika kedua perusahaan besar yang ada di Luwu, yaitu PT BMS dan PT Masmindo Dwi Area, beroperasi penuh, angka pengangguran lokal akan menurun secara signifikan,” ujar Hasbullah di ruang kerjanya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Namun, ia juga menyadari bahwa kontribusi PT Masmindo Dwi Area saat ini belum sebesar PT BMS, mengingat PT Masmindo masih dalam tahap persiapan produksi, berbeda dengan PT BMS yang telah beroperasi dan menyerap tenaga kerja secara langsung.

Hasbullah menekankan pentingnya kesiapan tenaga kerja lokal untuk bersaing dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Namun, ia mengakui bahwa anggaran pelatihan ketenagakerjaan di Disnakertrans Luwu masih terbatas.

“Karena keterbatasan anggaran, kami belum bisa melaksanakan pelatihan yang spesifik sesuai kebutuhan perusahaan di masa depan,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa pelatihan yang saat ini berlangsung di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) mencakup program jahit-menjahit, tata boga, dan servis handphone, merupakan program dari pemerintah provinsi, bukan dari pemerintah daerah.

“Kami hanya melaksanakan program yang telah ada dan tidak bisa memilih pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan di daerah,” jelas Hasbullah.

Meskipun belum berproduksi, Hasbullah mengapresiasi PT Masmindo Dwi Area yang telah berinisiatif memberikan pelatihan soft skill kepada masyarakat, seperti pelatihan las dan listrik.

“Pelatihan ini sangat membantu masyarakat, meskipun cakupannya masih terbatas pada warga di sekitar wilayah tambang. Setidaknya, mereka mulai menyiapkan calon tenaga kerja terampil,” tuturnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu juga pernah mengusulkan agar anggaran pelatihan keterampilan di Disnakertrans Luwu perlu ditingkatkan sebagai persiapan tenaga kerja lokal untuk bekerja di kedua perusahaan besar tersebut.

Pj Bupati Luwu, Muhammad Saleh, juga menyampaikan bahwa dirinya mendorong agar kedua perusahaan tersebut segera memulai produksi, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan menyerap tenaga kerja.

“Saya tidak memiliki kepentingan di Luwu, saya hanya mengisi jabatan yang kosong sampai ada bupati terpilih. Kita dorong investasi untuk mengurangi pengangguran di Luwu,” tandasnya. (Jayanto)

Komentar