Investasi dan Kemiskinan di Kabupaten Luwu

 

Kabardedikan.com, Luwu – Kemiskinan hingga saat ini, menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Luwu. Tidak heran jika topik kemiskinan menjadi bahan kampanye seluruh kandidat calon bupati dan wakil bupati Luwu.

Penjabat Bupati Luwu Muhammad Saleh pernah berujar bahwa dengan APBD hanya 1,5 trliyun lebih, belum optimal melakukan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Luwu.

APBD dengan seperti itu kata dia, hanya mampu membiayai gaji dan belanja pegawai serta sedikit pembangunan. Makanya, ia mendorong sektor investasi di Luwu agar persoalan klasik ini bisa teratasi.

“Beroperasinya PT BMS dan PT Masmindo Dwi Area bisa menggenjot pendapatan per kapita warga Luwu, dengan begitu pertumbuhan ekonomi Luwu juga bisa meningkat,” kata dia dalam diskusi publik yang diinisiasi oleh Fadriaty AS anggota DPRD Provinsi Sulsel di salah satu warkop di Belopa bulan lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu juga pernah mengeluarkan data status kemiskinan di Kabupaten Luwu. Meski turun sebesar satu persen lebih, namun Luwu masih berada dalam 5 Kabupaten termiskin di Sulawesi Selatan.

Pihak BPS mengungkapkan bahwa dua faktor utama yang menurunkan angka kemiskinan di Luwu yakni meningkatkan pendapatan masyarakat miskin sehingga daya beli meningkat, serta peran bantuan sosial.

Sementara itu, kehadiran PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) kata BPS, memberikan cukup kontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan di Kecamatan Bua secara khusus. Meski begitu beroperasi PT BMS belum bisa menurunkan angka kemiskinan secara keseluruhan di Kabupaten Luwu.

“PT BMS hanya mendongkrak pendapatan mereka yang bekerja, tidak secara keseluruhan wilayah. Namun, hal ini tetap membantu mengurangi angka kemiskinan di Kecamatan Bua”.

Sebaliknya, sektor investasi pertambangan di Kecamatan Latimojong hingga saat ini belum memberikan kontribusi menurunkan kemiskinan secara signifikan. Hal itu disebabkan PT Masmindo Dwi Area belum beroperasi hingga saat ini.

Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area Trisakti Simorangkir dalam siaran pers yang diterima mengatakan, PT Masmindo Dwi Area optimis mendorong percepatan investasi di sektor pertambangan sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian lokal maupun nasional.

Ketua Satgas Investasi Kabupaten Luwu H Sulaiman menjelaskan, kendala yang dialami PT Masmindo saat ini adalah pembebasan lahan yang belum ada kesepakatan harga antara masyarakat dan perusahaan.

Namun demikian, dirinya mengharapkan agar perusahaan emas tersebut bisa segera berproduksi. “Rugi juga kita, jika sudah ada investasi lalu berhenti,” ujar dia, Rabu, 25 September 2024, di Kantor DPRD Luwu.

Senada Sulaiman, Ketua DPRD Luwu sementara Ahmad Gazali juga menyampaikan bahwa Luwu memang membutuhkan investasi, terlebih saat ini perusahaan emas tersebut telah setengah jalan.

“Saya secara pribadi, investasi inikan dinantikan-nantikan. Apalagi mereka sudah menunaikan segala kewajibannya, AMDAL diselesaikan, kewajibannya ke masyarakat diselesaikan, maka perlu kita dukung percepatan investasi ini,” jelasnya.

Diberbagai pihak menyakini, kehadiran investasi di Luwu merupakan kram menurunkan angka kemiskinan. Setidaknya kehadiran dua perusahaan besar itu mendongkrak pendapatan per kapita warga apalagi di Luwu menurut BPS, masih ada 2.728 orang hidup dengan pendapatan perkapita sebesar Rp 11 ribu per hari atau disebut hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem. (Jayanto)

Komentar