Jumat Agung Wafatnya Yesus Disalib, Ini Faktanya Sebut Bhabinkamtibmas Bripka Taufik

KABARDEDIKAN.COM, LUWU UTARA – Tahun 2022 ini, peringatan Jumat Agung jatuh pada hari ini, tanggal 15 April 2022. Sebelumnya ada Kamis Putih yakni Yesus membasuh kaki murid-muridnya sebelum beliau wafat hari ini Jumat.

Masuk pada tanggal merah atau hari libur nasional, nantinya perayaan tersebut akan diikuti oleh malam Paskah besok Sabtu 16 April 2022 dan pada Minggu 17 April 2022 Yesus bangkit dari kematian mengalahkan maut atau dosa-dosa.

Setiap tahunnya, Jumat Agung selalu di peringati oleh Umat Kristiani di berbagai penjuru dunia.

” Peringatan Jumat Agung ini faktanya,” sebut Bhabinkamtibmas Bripka Taufik bertugas melayani empat desa di wilayah Polsek Sabbang, yakni Desa Buntu Torpedo Kecamatan Sabbang dan di Kecamatan Sabbang Selatan. di Desa Buangin, Terpedo Jaya dan Desa Dandang

Pertama, peringatan wafatnya Yesus di Jumat Agung merupakan hari wafatnya Yesus di Bukit Golgota dan setelahnya hari tersebut disebut Good Friday.
Sedangkan Paskah adalah peringatan atas kebangkitan Yesus.

Dikutip dari Countryliving, Profesor dan Pendeta Jesuit Bruce Morrill, PhD, Edward A. Malloy Ketua Kajian Katolik di Vanderbilt Divinity Schoo di Nashville menyatakan bahwa, Jumat Agung adalah hari orang Kristen memperingati penderitaan dan eksekusi Yesus oleh kekaisaran pendudukan Romawi di Yerusalem. Hari itu hari khidmat untuk fokus pada penderitaan dan kematian Yesus di Salib di gunung puncak Kalvari.

Kedua, berasal dari Frasa God’s Friday. Editor senior di Oxford English Dictionary menyatakan bahwa, kata sifat dalam penyebutan hari raya keagaaman tersebut, merujuk pada hari atau kadang musim di mana ketaatan keagamaan dijalankan.

Maka dari itu, ‘BAIK’ dalam konteks tersebut mengacu pada ‘hari atau musim yang dirayakan sebagai hari suci oleh gereja’. Penggunaan pertama kali istilah Good Friday tercatat dalam The South English Legendary dalam sebuah teks sekitar tahun 1290.

Ketiga, masih belum jelas Catholic Encyclopedia yang pertama kali dirilis pada tahun 1907 menyatakan bahwa, asal usul istilah Good Friday hingga kini masih belum jelas. Beberapa menyatakan berasal dari istilah Gottes Freitag atau Gute Freitag Jerman. Sedangkan sejumlah orang tidak menemukan hubungan antara kedua kata tersebut. Seperti dilansir dari christianity, penggunaan ‘Good Friday” adalah karena penderitaan dan kematian Yesus, sama mengerikannya, menandai puncak dramatis dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.

Keempat, kisah panjang penetapan hari Jumat Agung dan Paskah. Perayaan Jumat Agung dan Paskah yang berbeda tiap tahunnya memiliki sejarah yang panjang.

Melalui Konsili Nicea I pada tahun 325, Kaisar Romawi Konstantin menyatakan bahwa, Paskah diperingati pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama. Namun karena tidak selalu muncul bulan purnama, Gereja membuat kalender perhitungan bernama Ecclesiastical FUll Moon, yang kemudian terus mengalami penyesuaian hingga menemukan rentang tanggal antara 22 Maret hingga 25 April tiap tahunnya.

Dan kelima, berbagai cara dilakukan. Pada abad pertengahan, Fransiskus dari Assisi mempopulerkan ziarah simbolis dengan istilah ‘Jalan Salib’ jika tidak bisa melakukannya di Yerusalem. Perayaan tersebut telah dilakukan setiap tahunnya di Oberammergau, Jerman sejak tahun 1634 silam. Selain itu sejumlah umat beriman Kristiani melakukan perjalanan ke tujuh gereja berbeda pada Hari Jumat Agung.

Prosesi ini dilakukan di beberapa tempat seperti di San Antonio, Texas, Southington, Connecticut hingga Eureka Springs, dan Arkansa.(yustus)