KPSPAMS 2021 Luwu Timur Pelatihan Pengelolaan Kelembagaan, 42 Desa Penerima PANSIMAS II dan III Tidak Terkelolah Baik

 

LUWU TIMUR, KABARDEDIKAN.COM – Kepala Dinas PUPR Luwu Timur mewakili Bupati membuka pelatihan pengelolaan keuangan dan Kelembagaan Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS), Program Pamsimas tahun 2021, di Hotel Malili, Senin 22 November 2021.

Sebanyak 35 Desa dari 70 peserta yang terbagi 2 (dua) kelompok di Kabupaten Luwu Timur mengikuti pelatihan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas PUPR Luwu Timur (Lutim) Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahmuddin mengatakan bahwa, untuk mendukung pencapaian Indikator Kinerja program Pamsimas secara Nasional maupun dilingkup Sulsel di Kabupaten masing-masing.

Pelayanan air minum dan sanitasi merupakan urusan wajib pemerintah baik Pusat dan Daerah. Oleh karena itu maka program Pamsimas ini merupakan program nasional untuk meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu (1) 100% akses air minum dan sanitasi, dan (2) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

“Program ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan penduduk yang dapat mengakses sarana air minum dan sanitasi yang aman, layak dan berkelanjutan, serta meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat,” sebutnya.

Kadis PUPR Lutim Syahmuddin menambahkan bahwa, 42 Desa di Bumi Batara Guru julukan Kabupaten Luwu Timur penerima program Pansimas II dan III yang belum terkelola dengan baik dan efektif.

Mewakili Bupati Luwu Timur H. Budiman, “Kadis PUPR menjelaskan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dari pencapaian target KPI 3 yakni 100 persen, untuk seluruh desa penerima Pamsimas mampu mengelola sarana SPAM dengan efektif untuk menyediakan pembiayaan secara swadaya untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat kita,” harapnya.

“Saya harapkan dengan hadirnya SPAM ini, karena masih ada beberapa desa, seperti daerah terpencil yang jauh dan sumber air supaya di support melalui program Pansimas. Desa-desa lainnya yang belum mengikuti program bisa segera mengusulkan kepada pihak pengelola Pamsimas,” jelasnya.

Lanjut Syshmuddin, pada Program Pamsimas ini terdapat 3 (tiga) opsi kegiatan pembangunan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada desa sasaran Pamsimas, Pertama, Opsi Pembangunan baru yakni, pembangunan baru SPAM karena belum ada SPAM eksisting sama sekali, atau pembangunan baru SPAM karena sistem yang ada tidak berfungsi total (100%) dari produksi sampai dengan distribusi.

Kedua, Opsi Perluasan yaitu kegiatan pengembangan pada unit distribusi SPAM pada desa yang telah memiliki SPAM dengan tingkat keberfungsian yang baik untuk menambah cakupan dan jumlah penerima manfaat, atau pembangunan tambahan SPAM baru dengan tujuan untuk menambah jumlah layanan.

Selanjutnya, Opsi Peningkatan yakni, pemulihan dan pengembangan kinerja SPAM (termasuk penggantian sebagian komponen atau perbaikan komponen utama) dengan tujuan meningkatkan kinerja SPAM serta penambahan jumlah layanan dari jumlah layanan semula (dengan minimal tambahan jumlah layanan adalah 30% dari jumlah layanan semula).

“Semoga melalui pelatihan tersebut, mampu menghasilkan infrastruktur air minum  dan sanitasi berskala kecil dengan biaya relatif rendah serta kualitas konstruksi yang baik dan KPSPAMS dapat memahami isu keberlanjutan di desa masing-masing, dan mampu membangun komitmen yang lebih baik serya mampu meningkatkan kemampuan dalam menyusun rencana kerja,” pungkasnya.(yul/yustus)