Puluhan Pegawai Lapas Kelas II-A Jalani Tes Urine

 

PALOPO, KABARDEDIKAN.COM – Puluhan pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Palopo, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, menjalani tes urine. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan narkoba.

Sebelum menjalani tes urine, petugas Lapas Kelas II-A palopo terlebih dahulu mengisi biodata.

Plt Kepala Pengamanan Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Palopo, Syamsul Bahri mengatakan bahwa tes urine diikuti puluhan petugas Lapas Kelas II-A Palopo untuk meminimalisir peredaran narkoba.

“Selain itu juga bertujuan untuk mencegah adanya keterlibatan petugas. Ada 40 orang yang mengikuti tes urine dan Alhamdulillah untuk hasilnya semua Negatif,” kata Syamsul, Kamis (18/11/2021).

Syamsul mengungkapkan bahwa guna mengantisipasi kemungkinan adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas Kelas II-A Palopo, pihaknya rutin melakukan penggeledahan di setiap blok.

“Rutin kita melakukan penggeledahan blok hunian warga binaan. Yang sering kita temukan seperti gunting, besi, batu dan pisau cutter,” ungkapnya.

Lebih jauh, kata dia, untuk mencegah terjadinya keributan di dalam lapas, pihaknya bersama pejabat lapas lainnya melakukan koordinasi langsung kepada para narapidana.

“Untuk mencegah terjadinya keributan, kita bersama pimpinan dan pejabat yang lain sering-sering melakukan kordinasi di setiap blok tentang aturan dan tata tertib di lapas. Selain itu juga kita gunakan metode pendekatan untuk menampung semua keluhan dan saran-saran mereka,” ujarnya.

Selain itu, Syamsul mengatakan bahwa pihaknya juga aktif memberikan kegiatan pembinaan terhadap kepada para narapidana.

“Kita berikan kegiatan seperti kegiatan-kegiatan kerohanian, dimana dalam seminggu 2 kali kita lakukan. Selain itu juga kegiatan keterampilan seperti pengelasan yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK),” ucapnya.

Tak hanya itu, lembaga permasyarakatan Kelas II-A Palopo juga telah membuka layanan video call bagi narapidana yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya.

“Layanan video call ini sifatnya gratis tidak ada pungutan dan ini bertujuan agar keluarga narapidana tidak lagi ke lapas, mereka bisa saling berkomunikasi dengan melalui video call,” jelas Syamsul.

Diketahui, sebanyak 783 petugas lapas dan narapidana yang telah melakukan vaksinasi Covid-19.(Abd/Eika)