Ribuan Orang di Luwu Masih Berpenghasilan Rp 11 Ribu per Hari

Kabardedikan.com, Luwu – Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Luwu Andi Cakra Atmajaya mengatakan bahwa masih ada ribuan warga penduduk Kabupaten Luwu hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem.

“Kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah US $ 1,9 per hari menurut world bank atau per tahun 2024 sebesar Rp 11. 924 per kapita per hari atau Rp 362. 692 per kapita per bulan,” ujarnya saat merilis profil kemiskinan Kabupaten Luwu, Kamis, 1 Agustus 2024.

Di Luwu kata dia, masih ada 2.728 orang yang masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem atau 0,71 persen. “Data ini berasal dari survey sosial dan ekonomi nasional,” tandas Andi Cakra.

Sementara itu penduduk yang dikatakan hidup digaris kemiskinan ialah warga berpenghasilan Rp 14. 463 per kapita per hari atau Rp 433. 898 per kapita per bulan.

“Penduduk miskin Luwu pada Maret 2024 sebesar 44,24 ribu jiwa turun sebesar 3,43 ribu jiwa dibandingkan tahun 2023 sebesar 47,67 ribu jiwa,” ungkapnya. Sedangkan Jumlah penduduk pada Maret tahun 2023 sebanyak 379. 3 ribu jiwa dan pada Maret 2024 sebanyak 384. 28 ribu jiwa.

Meski Kabupaten Luwu mengalami penurunan angka kemiskinan pada tahun 2024, Luwu masih tetap berada di posisi ketiga dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Sulawesi Selatan. Hal tersebut disebabkan semua daerah di Sulsel juga mengalami penurunan angka kemiskinan.

Terpisah Penjabat Bupati Luwu Muhammad Saleh mengatakan meski angka kemiskinan yang dirilis pihak BPS tahun 2024 turun hingga 1,01 persen atau 3,43 ribu jiwa. Namun angka tersebut masih cukup besar.

“Miris juga kalau kita lihat, meski turun tetap cukup besar,” kata dia saat menghadiri acara diskusi publik yang diselenggarakan Anggota DPRD Provinsi Sulsel Fadriaty AS di salah satu warkop di Belopa, Kamis, 1 Agustus 2024.

Olehnya itu dirinya mendorong sektor investasi di Kabupaten Luwu agar Luwu bisa keluar dari zona jumlah penduduk miskin terbesar ke tiga di provinsi Sulawesi Selatan. Apalagi menurutnya APBD Luwu sebesar Rp 1,5 Triliun lebih hanya cukup membiayai belanja pegawai dan sedikit infrastruktur di Kabupaten Luwu.

Diri berharap, ke depan, beroperasinya PT BMS dan PT Masmindo Dwi Area bisa menggenjot pendapatan per kapita warga Luwu. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi di Luwu juga meningkat. (Jayanto)







Komentar