Refokusing Anggaran Hingga Rp 10 M, Proyek Dinas PUTR Luwu Terhambat

Kabardedikan.com, Luwu – Sejumlah kegiatan atau proyek di Dinas Penataan Umum dan Tata Ruang atau PUTR Luwu akan mengalami kendala signifikan. Pasalnya, dinas yang dipimpin oleh Ikhsan Asaad ini mengalami refokusing atau pergeseran anggaran. Tidak tanggung-tanggung, Dinas PUTR Luwu menanggung beban refokusing sebanyak Rp 10 Miliar.

Kepala Dinas PUTR Luwu Ikhsan menjelaskan, pihaknya telah melakukan refokusing anggaran sebanyak Rp 5 Miliar. Anggaran itu berasal dari rencana proyek pembangunan jembatan di Bastem sebesar Rp 3,8 Miliar dan pembangunan penataan halaman Mall Pelayanan Publik atau MPP sebesar Rp 1,5 Miliar.

“Kami masih memikirkan sisa dari beban target yang diberikan kepada kami,” ungkap Ikhsan saat rapat bersama anggota DPRD Luwu dalam agenda pembahasan KUA PPAS APBD 2025 Minggu lalu. Dinas PUTR Luwu masih memikirkan sekitar Rp 5 Miliar untuk memenuhi target refokusing.

Olehnya itu, dirinya masih mempertimbangkan untuk mengambil anggaran pada proyek lain terutama kegiatan aspirasi DPRD Luwu. Sebab kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sudah memasuki tahap kontrak atau tender.

“Tetapi kami tetap sentuh aspal karena selisih dari nilai target dinas PUTR Luwu cukup besar,” jelasnya.

Kebijakan refokusing anggaran tahun 2024 ini tidak hanya dibebankan Dinas PUTR saja, akan tetapi Dinas Perkim juga mengalami hal yang sama sebanyak Rp 4,9 Miliar. Dinas BKSDM Luwu sebanyak Rp 500 juta, pengadaan Laptop sebesar Rp 1 Miliar lebih dan pengadaan seragam dinas sebesar Rp 228 juta.

Kebijakan refokusing ini mencuat saat Pemkab Luwu kelimpungan membayar utang dari sejumlah proyek yang mengalami tunda bayar tahun lalu. Refokusing  salah satu strategi Pemda Luwu untuk membayar utang-utang tersebut.

Selain membayar utang, refokusing juga untuk membiayai sejumlah program Pj Bupati Luwu. Salah duanya di Dinas Pendidikan Luwu, seperti  pengadaan 18 unit smartboard yang nilainya mencapai Rp 1 Miliar, juga pengadaan baju seragam sekolah.

Sementara itu Rusli Sunali Ketua DPRD Luwu  mengatakan bahwa kebijakan ini belum pernah dibicarakan di DPRD. DPRD Luwu kata Rusli tidak dilibatkan rencana refokusing anggaran ini. Sehingga dirinya tidak mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang telah direfokusing.

Namun rencana Pemkab Luwu melakukan refokusing pernah terdengar dalam rapat di Komisi II DPRD Luwu bersama BKAD Luwu dan anggota DPRD Luwu. Rapat itu membahas utang Pemda Luwu yang bersumber dari proyek tahun 2023 yang mengalami tunda bayar. (Jayanto)




Komentar