Indah Komitmen tidak Hilangkan Visi Religius dalam Membangun Luwu Utara

Kabardedikan.com, Lutra — Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyatakan komitmen tidak menghilang visi religius dalam membangun Luwu Utara. Bahkan kata dia, sejak 2016 Pemda Luwu Utara mengalokasikan 2,5% APBD untuk keagamaan.

Hal tersebut disampaikan Indah saat kegiatan Lokakarya Membangun Sinergitas Pemda dan Kemenag pada Senin, 29 Januari 2024 di Aula La Galigo.

Dirinya mengapresiasi sinergitas yang terbangun dengan Kementerian Agama (Kemenag) Luwu Utara dalam bidang agama dan pendidikan keagamaan.

“Ada banyak program kerjasama Pemda dan Kemenag Luwu Utara di antaranya peningkatan fasilitas keagamaan, peningkatan keagamaan, peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana, peningkatan fasilitasi kesejahteraan masyarakat, dan bidang pendidikan keagamaan,” ungkap Indah.

Dirinya juga mengapresiasi pembinaan keummatan yang telah dilakukan Kemenag Luwu Utara di tengah masyarakat yang heterogen.

“Pembinaan ini menjadi kekuatan kita di tengah ummat yang heterogen. Kita bersyukur secara umum masyarakat kita sangat menyadari keberadaan masing-masing dan saling terikat satu sama lain sehingga moderasi beragama semakin kuat,” tandasnya.

Indah menuturkan, sangat penting menjaga dan memperkuat sinergitas sebab hal tersebut sebuah kebutuhan, bukan lagi pilihan. “Pemerintah akan terus berkomitmen mengikat dengan regulasi kemudian memperkuat kelembagaan,” jelas Indah.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Rusydi Hasyim mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas perhatian Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi turut hadir langsung pada Lokakarya itu.

Dirinya mengapresiasi Muhammad Fauzi peduli terhadap lembaga pendidikan Islam, salah satunya MAN Luwu Utara yang diterjang banjir bandang 2020 lalu telah selesai dibangun kembali dengan perjuangannya melalui program PUPR Pendidikan.

Sementara itu, Muhammad Fauzi mengatakan substansi dari silaturahmi kegiatan itu jangan hanya dijadikan seperti gincu yang mudah hilang.

“Silaturahmi harus dijalankan dihayati dan diaplikasikan dalam kehidupan, bukan hanya sebatas fisik tapi juga pemikiran. Meski tidak di Komisi VIII lagi tapi program PUPR Pendidikan dari mitra Komisi V saat ini saya meyakini sedikit banyak telah membantu teman-teman di Kemenag,” kata dia.

“Dan itu juga merupakan manfaat silaturahmi yang kita jalin,” sambungannya. (*)

Komentar