Ratusan Guru TK di Luwu Utara Ikuti Workshop IKM

Kabardedikan.com, Lutra — 352 guru TK mengikuti workshop Implementasinya Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Luwu Utara di Aula La Galigo Kantor Bupati, Sabtu, 20 Mei 2023.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengapresiasi IGTKI-PGRI Luwu Utara atas terlaksananya Workshop IKM ini, sebab menurutnya, workshop ini membahas dua hal penting, yaitu kurikulum merdeka dan merdeka belajar.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang kita lakukan hari ini. Kurikulum merdeka ini digagas untuk beberapa hal, di antaranya adalah bagaimana mengejar ketertinggalan pendidikan kita akibat pandemi COVID-19. Saya kira ini semangat awalnya,” kata Indah.

Kurikulum Merdeka sebut Indah anak-anak didorong untuk lebih kreatif, bisa berinovasi, tidak dibatasi ruang geraknya dengan hanya menulis apa yang ada di buku, sebab pendidikan itu hakekatnya adalah memerdekakan.

“Anak-anak tidak lagi dibatasi dengan maunya kita, tetapi sudah mengikuti apa yang menjadi minat mereka. Inilah yang dinamakan kurikulum merdeka,” jelasnya.

Indah menambahkan, kurikulum merdeka tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi juga para guru. Guru juga harus dimerdekakan. Olehnya itu perlu memahami apa itu kurikulum merdeka.

“Jadi, say goodbye sama metode pembelajaran yang menyebabkan guru dan siswanya tidak merasakan merdeka dalam pembelajaranatau kurang berkreasi,” pungkas Indah.

Sementara itu, Ketua IGTKI-PGRI Luwu Utara, Wahyuni Hamarong, mengatakan, salah satu kunci keberhasilan dunia pendidikan adalah kehadiran SDM yang andal dalam menyikapi setiap perubahan zaman, termasuk dalamnya perubahan kurikulum.

“Kita ketahui, kurikulum merdeka adalah bagian dari program merdeka belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang diharapkan terimplementasi di setiap satuan pendidikan, termasuk taman kanak-kanak,” kata Wahyuni.

IKM adalah sebuah transformasi, penyempurna kurikulum sebelumnya karena perubahannya mengikuti perkembangan zaman. “Guru dituntut merancang pembelajaran sesuai perkembangan zaman. Semoga para peserta dapat mengikuti workshop ini dengan baik, sehingga kita bisa memperoleh pengetahuan tentang IKM,” pungkasnya.

Workshop tersebut menghadirkan Fatmawaty Yusuf sebagai narasumber. Fatmawaty adalah Praktisi Pendidikan, Konsultasi Pendidikan, Fasilitator Sekolah Penggerak, Asesor BAN PAUD dan PNF Narasumber berbagai praktik baik.

Workhop IKM ini diikuti 149 lembaga TK Se-Kabupaten Luwu Utara dan hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Misbah.(*)

Komentar