Bupati Lutra Sebut Kelanjutan Ruas Jalan Sabbang – Seko Butuh Komitmen dan Effort Besar

Kabardedikan.com, Lutra – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menjelaskan, kelanjutan pembangunan ruas jalan Sabbang – Seko butuh komitmen kuat dan usah besar. Hal tersebut diungkapkan pada program sapa malam Indonesia live di Kompas TV. Sabtu kemarin.

Kendati demikian, dirinya mengharapkan pembangunan ruas jalan Sabbang – Tallang – Sae segera dapat diintervensi.

“Tiga ruas besar Sabbang – Tallang, Tallang – Sae kemudian Sae sampai di Sulbar tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, tapi bukan berarti bahwa Pemda juga tidak berupaya,” jelasnya.

Penanganan ruas ini kata Indah, sudah diintervensi di 2019 sejauh 35,3 Km (3 Km pengaspalan dan 32 Km timbunan pilihan dan pelebaran 6 m) yang bersumber dari APBN.

Kemudian lanjutnya, APBD I diintervensi sepanjang 29 Km dan pelebaran 6 m. Sementara di 2020 dilakukan pengaspalan sepanjang 14 Km yang bersumber dari APBN, dan pengaspalan sepanjang 18 Km yang bersumber dari APBD I.

“Desa Tanamakaleang itu sudah dibentuk badan jalannya, dan memang karena masih tanah jadi sangat mudah mengalami kerusakan. Dan saat ini memang kondisinya rusak parah. Oleh karena itu tahun lalu kami sudah mengajukan ijin kepada Pemprov supaya Pemda bisa mengintervensi dengan membentuk ulang badan jalannya,” kata IDP sapaan Bupati Lutra.

Meski begitu, dirinya mengungkapkan sudah berkordinasi dengan Mentri PUPR RI melalui komisi V. Dari pertemuan itu kata Indah, mendapat informasi akan ada intervensi tahun ini.

“Karena hasil komunikasi kami dengan provinsi kelihatannya memang beberapa tahun lalu memprioritaskan membuka daerah terpencil tapi mungkin terkendala pandemi covid dan prioritas pembangunan lainnya sehingga belum dilanjutkan. Jadi kami usul langsung ke pusat,” terangnya.

lebih lanjut Indah mengatakan, tahun ini mendapatkan informasi dari Balai Pelaksana Jalan Sulawesi Selatan melalui kebijakan inpres konektivitas jalan. Seko mendapat intervensi mulai dari ruas Parahaleang sampai Lambiri yang menjadi kewenangan provinsi.

Kemudian ke ibukota Kecamatan Seko yang sebelumya sudah diintervensi oleh pemda untuk pembentukan dan pengerasan badan jalan.

Meski sudah diintervensi sebelumnya, penanganan ruas sambung Indah, masih menyisakan PR banyak, sebab ada 146 KM yang harus diintervensi dengan tantangan yang kompleks lantaran wilayah berada di pegunungan material kuari tidak mudah untuk didapatkan.

“Hasil koordinasi kami dengan Kementerian PUPR melalui Balai Jalan dan Dinas PUTR Provinsi, bahwa akan dilaksanakan tahun ini dengan catatan pemprov diminta untuk melakukan intervensi di titik yang cukup parah sehingga memudahkan mobilisasi materia,” imbuhnya.

Dirinya menyebutkan Pemda sudah menandatangani dan mengusulkan ke Pemprov terkait dengan lahan yang dibutuhkan. Lahan tersebut menjadi kewajiban Pemda Lutra.

“Yang kami harapkan dalam waktu singkat adalah penanganan dari Pemprov di titik-titik yang diminta oleh Kementerian PUTR. Sehingga kegiatan yang sudah dialokasikan anggarannya ini betul-betul dilaksanakan. Karena ini memang sangat urgent. Butuh komitmen kuat dan effort yang lebih besar,” tegas bupati perempuan pertama di Sulsel tersebut.

Sementara itu, Kadis PUTR Luwu Utara, Muharwan mengatakan Ruas Lambiri – Eno ke ibukota yang merupakan kewenangan pemda 13.9 km sudah pengerasan.

“Semoga pengaspalannya tahun ini selesai dengan program inpres peningkatan konektivitas jalan yang merupakan aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Bapak Muhammad Fauzi. Tapi ini tentu sangat tergantung pada intervensi PUPR Provinsi pada beberapa titik antara Rongkong-Parahaleang yang rusak parah,” kata Muharwan.

Lebih jauh Muharwan melaporkan total dari 139.5 km, 97 km sudah diaspal. Jarak Sabbang – Rongkong itu 66 km + pengaspalan ke Mabusa sekira 18 km. Jadi total pengaspalan dari Sabbang – Eno sekira 97 km. (*)

Komentar