Banjir Genangi Dua Desa di Malangke Barat, Pelajar SD Negeri 206 Belajar Dibawah Tenda Darurat: Kapolsek Minta Difasilitasi  

KABARDEDIKAN.COM, Luwu Utara – Curah hujan yang masih saja turun dan menyelimuti wilayah Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa 30 Agustus 2022.

Hal tersebut membuat Kapolsek Malangke Barat IPTU Kawaru pada media ini bahwa, kami turun langsung ke 2 (dua) desa di Kecamatan wilayah hukum Polsek Malangke Barat.

Kapolsek bersama personel lainnya melaksanakan pengecekan sungai sebagai antisipasi bencana alam banjir susulan yang ada di wilayahnya dan melaporkan secara berkala ke Pimpinan Polres Luwu Utara.

IPTU Kawaru, Kapolsek Malangke Barat pada media ini via whatsapp, Selasa (30/8/2022) mengatakan bahwa,” pengecekan debit air sungai ini guna antisipasi bencana banjir susulan, di bulan Agustus ini. Selain itu juga guna meningkatkan kewaspadaan di masyarakat.

“Kami bersinergi dengan para Kepala Desa di wilayah yang selalu terendam banjir, untuk melakukan monitoring tinggi permukaan dan debit air, agar dampak bencana banjir dapat diminimalisir,” sebutnya.

Menurutnya, banjir datangnya tidak bisa diprediksi tetapi bisa diantisipasi, jika rajin memantau aliran sungai yang ada di wilayah masing-masing. “Banyak juga faktor penyebab banjir yang melanda pemukiman penduduk. Diantaranya Intensitas curah hujan yang tinggi, debit air sungai Rongkong yang meluap (over kapasitas),” ujar IPTU Kawaru seraya meminta pengurus Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) untuk di fasilitasi dan dari pemerintah daerah setempat,” tambahnya.

Kapolsek Malangke Barat menambahkan bahwa, ketinggian air yang menggenangi dua desa, rumah masyarakat, lahan kebun kurang lebih satu meter.

Dampak banjir sungai Rongkong di wilayah Malangke Barat terdapat di Desa Wara dan Desa Cenning.

“Bahwa di SD Negeri 206 siswa teroaksa belajar di bawah tenda darurat,” ungkapnya prihatin.

Di Desa Wara Dusun Labou terdapat beberapa Kepala Keluarga dampak bencana banjir, lahan perkebunan kurang lebih 50 hektare dan di Dusun Durian Bela’ ada sekitar 37 Kepala Keluarga, lahan perkebunan juga terendam air. Dan di Desa Cenning Dusun Urukumpang, untuk lahan perkebunan, sawah kurang lebih 35 hektare dan ruas jalan yang tergenang air sekitar 2 km.

Kapolsek Malangke Barat memberikan apresiasi kepada anak-anak sekolah dan tenaga pendidik karena keyerbatasan bukan penghalang anak-anak desa yang bersemangat belajar dibawah tenda darurat untuk masa depan mereka.

” Kami berharap ada solusi sementara atau secepatnya untuk anak-anak sekolah dan masyarakat,” pintah Kawaru.

Untuk diketahui titik tanggul yang jebol terdapat di RT 3, di RT 2 dan di RT 1 tanggul yang ambrol,” demikian IPTU Kawaru melaporkan.(yustus)

Komentar