Puluhan Tahun Lelah Tunggu Janji Pemkab Luwu Utara, Warga Rampi di Pegunungan Terpencil Berinisiatif Perbaiki Jalan Swadaya

LUWU UTARA, KABARDEDIKAN.COM – Warga Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan yang berada di pegunungan terpencil, memperbiki jalan dan memperluas secara swadaya yang rusak parah sejak bertahun-tahun.

Masyarakat di Kecamatan Rampi mengaku kecewa berat dengan sikap pemerintah yang tak responsif dengan keluhan mereka berpuluh tahun. Sudah lamanya, jalan transportasi hanya bisa dilalui dengan motor yang sudah dimodifikasi, namun sudah puluhan tahun rusak parah dan tak kunjung ada perhatian Pemkab Luwu Utara.

Hal tersebut disampaikan tokoh masyarakat Rampi, Bangsi Bati pafa media ini via whatsapp, Minggu (8/5/2022), bahwa kami warga Rampi enam desa bersama Babinsa Koramil 1403-11 Masamba, Serda Tadius Nandar bergotong royong perbaiki jalan tersebut.

“Namun janji-janji pemerintah sepertinya abal-abal untuk memperbaiki. Padahal jalan tersebut merupakan satu-satunya akses ekonomi dan keluar masuk, terutama untuk membawa hasil bumi dan bahan bangunan dari Bada’ Kabupaten Poso Tentena perbatasan Kabupaten Luwu Utara,” sebutnya.

Sebagai ungkapan akumulasikekecewaan, mereka terpaksa memperbaiki jalan sepanjang 17 km tersebut dari jarak Bada ke Rampi hanya 28 km, dengan cara swadaya dan bantuan dari Majelis Pekerja Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah dengan bantuan Rp40 juta.
 
Menurutnya, kerusakan sudah puluhan tahun lamanya. Bahkan belakangan semakin parah dan nyaris tak bisa dilewati kendaraan ojek yang sudah dimodifikasi, karena tingginya curah hujan.
 
“Karena itulah kami berinisiatif memperbaiki sendiri dengan berswadaya murni warga dibantu Badan Pekerjz Sinode GKST Sulawesi Tengah se Kecamatan Rampi serta donatur yang prihatin dengan kondisi jalan kami. Menunggu respon pemerintah Lutra kami sudah lelah dan bosan,” ucapnya.
 
Dia menyebut, tidak semua jalan tersebut bisa diperbaiki karena keterbatasan dana, namun terbatas pada tingkat kerusakan yang sudah sangat parah.
 
“Kami sangat berharap pemerintah lebih peduli terhadap nasib warganya yang tinggal dipelosok pegunungan yang terpencil di Lutra yang kesulitan akses karena kesulitan akses identik dengan kemiskinan,” terangnya.
 
Sementara itu, Komandan Koramil (Dandim) 1403-11 Masamba, Kapten CBA Marten R Luter mengaku memberikan apresiasi atas semangat swadaya bergotong royong warga memperbaiki jalan mereka. Dan mereka relah bermalam ditengah hutan belantara dengan memasang tenda.

Padahal, katanya, saat ini masih dalam situasi corona virus yang tentu semua serba sulit.
 
“Kami berharap jalan ini nantinya, jadi skala prioritas pemerintah, mengingat kalau tidak diperbaiki selamanya warga Rampi akan miskin terus,” sebutnya.
 
“Saya rasa semangat gotong royong warga Rampi luar biasa dan ini patut dicontoh oleh semua warga di Lutra, agar bersatu padu membangun desanya,” harapnya.(yustus)