KABARDEDIKAN.COM, LUWU UTARA – Areal persawahan di Dusun Salubomban Desa Pincara Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan yang dibimbing seorang Penyuluh Pertanian yang kreatif dengan Sekolah Lapang Penerapan Inovasi Teknologi (SL-PIT) Pertanian mampu meningkatkan minat petani dan produktivitas padi sebanyak delapan ton per hektar.
Lahan sawah yang tak digarap selama tujuh belas tahun itu menjadi produktif lagi, setelah dikelola petani dengan berbagai rakitan teknologi yang mereka serap melalui kegiatan Sekolah Lapang yang diadakan PPL secara
swadaya.
“Alhamdulillah, dari ubinan hasil panen 5 Kg atau delapan ton per hektar,” kata Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara Muhammad Ilham pada wartawan media ini via whatsapp, Sabtu 2 April 2022.
Turut hadir di panen raya padi yakni, fungsional Dinas Pertanian Rustam, mengapresiasi PPL dalammembangkitkan animo petani untuk mengolah kembali sawahnya.
Rustam mengapresiasi capaian poduksi padi dan memuji kerja kerja para petani yang tergabung sebagai peserta swadaya sekolah lapang pertanian.” Menurutnya upaya berbagai pihak yang menjadikan lahan sawah Desa Pincara di Dusun Salubomban menjadi produktif kembali patut dihargai,” katanya.
“Insya Allah ke depan petani-petani kita akan lebih semangat lagi,” tambah Rustam.
Rustam meyakini upaya pemerintah melalui para PPL untuk terus menggenjot produksi padi di areal persawahan Desa Pincara bakal membuahkan hasil. Bahkan ia optimis hasilnya nanti akan berlipat-lipat.
“Saya yakin ini nanti tidak hanya sekali dalam setahun tapi akan coba kita kembangkan melalui Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian bekerjasama BPP Masamba dan para penyuluh untuk meningkatkan indeks pertanaman menjadi dua kali setahun,” ungkapnya.
Ia menyebutkan pengelolaan sawah yang dilakukan petani melalui pola SL-PIT Pertanian bukan perkara mudah mengingat lahan tersebut telah lama tidak digarap.
“Jadi ini pekerjaan berat sehingga kita menginisiasi kegiatan SL-PIT Pertanian. SL-PIT Pertanian ini dalam rangka untuk merubah sikap pengetahuan dan keterampilan petani,” tukasnya.(yustus)
