Polres Tana Toraja Conference Press, Ditolak Permintaan Uang, Pelaku Tega Sebar Video Asusila Sejoli Pelajar

TORAJA, KABARDEDIKAN.COM – Tertangkapnya YP (22) sebagai penyebar video asusila (mesum) sejoli pelajar di Destinasi Wiswta Kondoran Kecamatan Mengkendek Tana Toraja (Tator) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 10 Januari 2022 lalu.

Kapolres Tana Toraja AKBP Juara Silalahi menyampaikan pada beberapa media online, cetak dan elektronik di Conference Pers/Press Release bertempat di Aula Bhayangkara Mapolres Tana Toraja, Kamis 20 Januari 2022.

“Dari hasil pemeriksaan, pelaku YP (22) sengaja merekam video mesum pelajar tersebut, untuk menganca, dua sejoli pelajar (korban) dengan meminta uang Rp.1,5 juta, kalau tidak bayar video ini akan disebar ke media sosial, ini unsur pemerasan,” terang AKBP Juara Silalahi.

Dan pelaku penyebar video mesum atau asusila ditetapkan tersangka dan melanggar Pasal 37 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi, dengan ancaman pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 UU Nomor 44 di pasal 9 dengan ancaman pidana paling singkat 1 tahun dan maximum 6 tahun penjara.

Nah, saat pelaku meminta uang agar tidak disebar video, justru ditolak oleh korban. Hal itu membuat pelaku kesal, hingga tega menyebarkan video-video mesum/asusila tersebut. “Pelaku ini kesal karena ditolak permintaannya, untuk bersetubuh,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, hanya butuh waktu satu hari bagi polisi untuk menangkap pelaku penyebaran video asusila yang sudah viral di media sosial. YP (22) diamankan polisi di rumah pamannya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tana Toraja AKP Syamsul Rijal mengatakan, dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa handphone merk Oppo warna biru yang digunakan untuk menyebarkan video asusila tersebut.

“Dan tersangka YP (22) terancam juga dijerat dengan pasal berlapis, pertama pasal 81 ayat 2 tentang perlindungan anak. Karena kedua korban masih dibawah umur dan proses hukum tetap berjalan juga melalui pradilan anak. Dan Undang -Undang RI pasal 45 ayat 1 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik berlaku bagi pelaku,” tandasnya. (megasari)